16 Agustus 2024, jalanan pagi di salah satu sudut Jogja cukup ramai dan padat.
Jika disebut Jogja, maka itu bisa berarti "Yojo", di mana bagi sebagian orang Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantu dan Gunung Kidul masuk di dalamnya.
Oke, lanjut lagi ke pembahasan awal di salah satu sudut kota Jogja. Ada apa?
Mobil saya tampak memasuki salah satu perempatan, selepas lampu merah saya bermaksud menuju ke arah timur. Tiba-tiba ada polisi ditengah jalan yang melarang mobil dan mengakses jalan menuju ke arah timur, ia mengarahkan agar mobil berputar dengan melewati utara atau-pun selatan.
Saya bingung, padahal tadi tidak ketika lewat jalan itu tidak terjadi sesuatu yang membuat jalan harus ditutup.
Beberapa km sebelum jalan tersebut, memang banyak gerak jalan dalam rangka merayakan HUT kemerdekaan NKRI yang ke 79. Gerak jalan itu tampak tak membuat macet, hanya memang harus berhati-hati menjalankan mobil.
Ditutup karena ada kegiatan perayaan HUT kemerdekaan RI?
Jalan yang tadi seharusnya saya lewati, yang tadi ditutup, saya duga penutupan tersebut diakibatkan oleh kegiatan perayaan HUT 17 Agustus.
Jika memang dugaan tersebut benar, pertanyaanya kemudian apakah kegiatan semacam itu harus menutup jalan?
Foto: bendera merah putih berkibar di atas kapal nelayan. |
Memang ada pak polisi yang berusaha mengatur lalu lintas, namun hanya satu orang. Saya sampai kasihan melihat pak polisi tersebut, dia harus kepayahan mengatur lalu lintas.
Pak polisi bukanlah pihak yang patut disalahkan dalam penutupan jalan ini, saya yakin jika jalan harus ditutup sedemikian rupa, dan polisi tahu itu, pasti anggota yang dikerahkan jumlahnya lebih banyak.
Perayaan HUT 17 Agustus dan kepentingan publik harus berjalan beriringan
Jalan yang semula akan saya lewati merupakan jalan yang penting, sebab jalan tersebut menuju sekolah, perkantoran pemerintah, Puskesmas, Klinik, RSUD, dan juga kampus.
Apabila orang yang mau kekantor, dan harus memutar karena tidak dapat menggunakan jalan yang semestinya, mungkin ini bisa jadi "kewajaran baru".
Namun bagaiman dengan orang yang sakit, yang hendak pergi ke Puskesmas, Klinik atau RS?
Apabila harus memutar, karena jalan ditutup, padahal sebenarnya jalan tersebut tak perlu ditutup, ini benar-benar mengecewakan.
Peringatan HUT 17 Agustus adalah dimaksudkan sebagai hal yang baik, maka seharusnya bisa beriringan dengan kepentingan publik. Tidak perlu bertentangan atau membuat salah satu kegiatan dihentikan.
Panita lokal perayaan harus lebih siap
Kesemarakan HUT 17 Agustus sudah tentu menjadi harapan penyelenggara, di tingkat apapun, entah di tingkat nasional, daerah, sekolah, instansi, atau bahkan hingga tingkat RT.
Bukan hal yang gampang mengelola kerumunan, terutama untuk skup kecil, seperti sekolah atau pun RT.
Ya betul, jumlah masa yang kecil membuatnya mudah diatur, namun perangkat untuk mengatur yang kecil, dan sumberdaya lainnya yang minim, bisa jadi akan menjadi bumerang.
Sebagai salah satu contoh, jika memang RT berkeinginan untuk melaksanakan kegiatan jalan sehat, harus diperhatikan bahwa ada cukup banyak petugas keamanan yang mengamankan kegiatan tersebut.
Sebab di perjalanan, tentu banyak mobil dan moter.
Sebenarnya dari hal tersebut, jika memang ingin menyelenggarakan jalan sehat dalam rangka HUT 17 Agustus, maka salah satu langkah awal untuk membuat kepentingan penyelenggara dan juga kepentingan publik dalam hal ini pengguna jalan, tidak berbenturan, adalah dengan memilih rute jalan sehat yang lebih sepi.
Tentunya traffic mobil dan motor yang jauh lebih sedikit akan membuat peserta jalan sehat lebih aman dari resiko, selain itu pengguna jalan juga bisa menjalankan aktivitasnya tanpa terganggu.
Banyak penyelenggaraan HUT 17 Agustus sukses dilakukan
Di berbagai daerah, berbagai kegiatan dalam rangka merayakan HUT RI yang ke 79 ternyata juga dapat digelar dengan sukses, tanpa harus berbenturan dengan kepentingan publik.
Sebagai salah salah satu rakyat Indonesia, tentu saya mengarapkan, pada tahun-tahun yang akan datang, perayaan 17 Agustus dapat diselenggarakan dengan meriah, dan kepentingan publik juga dapat diakomodir dengan baik.