Publik Indonesia dikagetkan oleh Airlangga Hartarto yang mundur dari singgasana kursi Ketua Umum (Ketum) GOLKAR.
Jika dilihat beberapa waktu kebelakang, setelah Prabowo-Gibran memenangi PEMILU 2024, selain Airlangga Hartarto ada juga tokoh besar yang mundur dari kursi ketua umum partai.
Pada Mei 2024 Yusril Ihza Mahendra menyatakan mundur dari kursi ketua umum Partai Bulan Bintang. Memang mundurnya Yusril tak seheboh ketika Airlangga mundur, salah satu sebabnya adalah karena skala partainyaberbeda, GOLKAR memiliki 102 kursi di DPR RI, sedangkan PBB tidak punya.
Lantas apa kaitannya dengan Prabowo dan kabinet zaken?
Airlangga Hartarto dan partainya ketika PILPRES 2024 begitu terlihat bagaimana mendukung Prabowo Subianto, bagaimana GOLKAR sekuat tenaga memenangkannya.
Terlepas dari partai mana, sudah sewajarnya jika publik menilai wajar jika kemudian nanti orang-orang yang berjasa mendapatkan hadih, seperti kursi menteri misalnya.
Kolase foto Airlangga Hartarto, Prabowo subianto dan Yusril ihza mahendra. |
Kurang bobot apa Prof Yusril Ihza Mahendra dan juga Airlangga Hartarto, keduanya memiliki kompetensi dan leadership yang cukup untuk ditempatkan pada posisi menteri.
Jika betul demikian, maka mungkin ketika Prabowo dilantik menjadi presiden, Airlangga dan juga Yusril akan menjadi menteri di Kabinet Prabowo Gibran dari unsur profesional, bukan dari unsur partai politik.
Mimpi kabinet zaken
Pada 20 Oktober 2024 Prabowo Subianto akan dilantik menjadi presiden, banyak orang merindukan bahwa Prabowo nanti akan membentuk kabinet zaken, kabinet yang isinya adalah para ahli dalam bidangnya masing-masing.
Harapannya, dengan diisinya kabinet oleh para ahli, maka urusan-urusan kenegaraan dan pemerintahan bisa tertangani dengan baik. Semakin banyak problem negara yang dibereskan, maka akan semakin besar potensi masyarakat keluar dari kesulitan.