Oke, langsung saja, artikel ini akan membahas tentang kelemahan Subaru Forester bekas generasi ke 3. Tentu artikel ini akan memberikan perspektif dari sudut pandang yang berbeda bagi siapa saja yang ingin membeli mobil bermesin boxer ini dalam kondisi bekas.
Mobil SUV Subaru Forester adalah salah satu mobil yang cukup populer di Indonesia. Mobil ini dikenal dengan desain yang tangguh dan performa yang handal. Diperkenalkan di Indonesia pertama pada tahun 2008, kemudian ia terus diproduksi pada tahun 2013, dengan kode body SH.
Subaru Forester Gen 3 yang masuk ke Indonesia saat itu ada 2 jenis. Pertama ia menggunakan mesin turbo 2500 cc, dan jenis lainnya, ia menggunakan mesin NA 2000 cc. Baik yang 2000 maupun 2500 cc, semuanya adalah all wheel drive. Oh ya mobil ini masuk dalam kategori SUV dan muat banyak orang ya.
Namun, seperti mobil lainnya, Forester juga memiliki beberapa kelemahan yang harus diperhatikan, terutama ketika akan membelinya dalam kondisi bekas. Berikut adalah beberapa kelemahan Subaru Forester generasi ke 3 yang perlu diperhatikan.
Suspensi yang keras
Salah satu kelemahan Subaru Forester adalah suspensinya yang cukup keras. Ini berarti mobil ini tidak dapat menyerap guncangan dan jalan yang tidak rata dengan baik. Apabila mobil ini digunakan untuk berkendara di jalan yang rusak atau berbatu, mungkin akan terasa kurang nyaman.
Foto: Subaru generasi ke 3. |
Namun memang harus dipahami bahwa, ini merupakan mobil yang mengusung DNA sport, jadi ya wajar saja. Beda lagi ketika mengininkan mobil yang nyaman, maka Subaru Forester Gen 5 tahun 2022 perlu dipertimbangkan hehe.
Ruang Kabin yang Terbatas
Meskipun Forester dikemas dengan berbagai fitur dan teknologi, namun kelemahan lain yang dimilikinya adalah ruang kabin yang terbatas pada bagian belakang. Ini berarti bahwa penumpang di kursi belakang mungkin merasa sempit dan tidak nyaman dalam perjalanan jarak jauh.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya yang duduk di bagian belakang adalah anak-anak, orang dewasa bisa duduk di tengah atau depan.
Konsumsi Bahan Bakar yang Tinggi
Subaru Forester dikenal dengan mesinnya yang tangguh dan performa yang handal, namun kelemahan lainnya adalah konsumsi bahan bakar yang relatif tinggi. Ini mungkin menjadi masalah bagi orang yang ingin menghemat uang bensin, terutama jika mobil ini digunakan untuk perjalanan jarak jauh atau di daerah perkotaan yang padat.
Sebagai gambaran, konsumsi BBM Subaru Forester dalam kondisi normal dalam kota sendiri adalah 1/6 atau 1/7. Sedangkan untuk luar kota adalah 1/10 atau 1/11, tergantung pemakaian.
Tapi jika dipikir kembali, ini merupakan hal yang wajar, sebab ia generasi ke tiga, dimana mesin NA dan Turbonya belum dilengkapi dengan mesin hybrid. Bagi yang tak keberatan dengan masalah BBM, tentu juga ini bukan masalah besar.
Sistem Infotainment yang Kurang User-Friendly
Meskipun Subaru Forester dilengkapi dengan fitur sistem infotainment yang canggih, namun sistem ini kurang user-friendly. Ini bisa menjadi masalah bagi orang yang tidak terbiasa dengan teknologi atau yang tidak ingin menghabiskan waktu untuk mempelajari cara menggunakan fitur-fitur mobil.
Namun jika sudah terbiasa menggunakan mobil ini, tak ada masalah kok dengan sistem infotaimentnya. Wajarlah jika baru pertama kali menggunakannya, harus ada pembiasaan dulu kan.
Kinerja Mesin yang Kurang Responsif
Subaru Forester memang memiliki mesin yang tangguh, namun beberapa pengguna melaporkan bahwa kinerja mesin mobil ini kurang responsif. Ini berarti mobil ini mungkin tidak memberikan sensasi berkendara yang cukup kuat atau cepat saat melaju di jalan raya.
Memang mobil ini menggunakan transmisi otomatis konvensional, seperti diketahui transmisi ini lebih smooth dibandingkan transmisi manual. Sayangnya, untuk mendapatkan rasa "smooth" tersebut, maka harus mengorbankan responsivitasnya.
Sepertinya ini juga terjadi pada hampir semua mobil yang menggunakan transmisi matic konvensional. Kabar baiknya di Subaru Forester generasi ke 3 ini, ia dilengkapi dengan mode trasmisi sport matic. Dengan mode tersebut, maka kinerja mesin akan lebih responsif.
Harga yang Cukup Mahal
Salah satu kelemahan Subaru Forester adalah harganya yang cukup mahal, itu kalau baru. Akan tetapi ini adalah generasi ke 3, maka harganya hanya sekitar 100 jutaan. Tentu harga tersebut bisa naik bisa turun tergantung dengan kondisi mobil tentunya.
Jika dibandingkan dengan Subaru Forester gen 3 tentunya jauh lebih murah. Namun bila dibandingkan dengan KIA Picanto 2010, tentu Subaru Forester lebih mahal. Ya intinya sawang sinawang lah.
Suhu Mesin yang Cepat Naik
Subaru Forester memiliki mesin yang tangguh dan handal, namun suhu mesin mobil ini cenderung cepat naik saat digunakan dalam kondisi lalu lintas yang padat atau ketika digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Kebanyakan mobil memang produksi tahun segitu, bahkan sekarang pun ketika digunakan untuk panas-panasan, apalagi dalam keadaan macet, pastinya bakalan panas banget. Tepi, yang jelas sebagai pengemudi, harus bisa tetap menjaga agar mesin mobilnya tidak over heat.
Kualitas Peredaman
Mesin dengan DNA rally yang ada di Subaru Forester Gen 3 ini rupanya memberikan dampak pada kabin, suaranya terdengar cukup jelas. Bagi yang ngerti mobil, tentu ini adalah suara yang indah.
Masuknya suara mobil ke dalam kabin bukan semata-mata karena mesinnya yang keras, namun juga karena teknologi waktu tersebut belum se advanced sekarang. Lihat saja Subaru Forester gen 5, jauh lebih kedap kabinnya.
Untuk mengatasi suara yang masuk ke dalam kabin, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menambah peredam.
Penutup
Seperti halnya ketika akan membali mobil pada umumnya, terutama jika anggaran terbatas dengan budget. Maka sebelum membeli, mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pada mobil adalah hal yang masuk akal, seperti misalnya ketika akan memutuskan membeli Subaru gen 3 bekas.
Jika tak keberatan, silahkan share artikel ini ke media sosial, atau ke grup Telegram, supaya lebih banyak orang yang mendapatkan insight positif.
Terimakasih sudah mengikuti artikel ini sampai selesai. Bagi yang hobi dengan mobil, silahkan cek artikel lain yang menarik di rubrik mobil ya.
Demikian artikel mengenai kelemahan Subaru Forester gen 3 ini, semoga dengan membaca artikel ini, wawasan seputar otomotifnya semakin bertambah ya. Salam sukses!